Stop Body Shaming Wahai Muslimah


Wanita memiliki kosa kata yang lebih banyak dari pada laki-laki, ada banyak hal yang selalu ingin ia ceritakan dan komentari tanpa terkontrol. Di dalam rumah tangga, seorang istri dominan lebih cerewet di banding suaminya, sekalipun dalam mendidik anak-anak. Jika ditanya siapa yang lebih cerewet, ayah atau ibu pasti jawabanya ibu. karena memang sudah kodratnya wanita senang berbicara dan bercerita.

Namun yang jadi permasalahan adalah, ketika lisan lepas kontrol tanpa rem. Semua hal selalu di komentari. Bertemu teman lama yang dulunya saat gadis langsing dan terawat, sekarang menjadi membesar dan tidak terawat. Lalu ketika bertemu semua perubahan ia komentari tanpa memikirkan perasaan orang yang sedang ia komentari.

Mari belajar.
Untuk tidak menjadikan 'Body Shaming' sebagai hal biasa bahkan dijadikan sebagai budaya.
Jangan jadikan topik untuk membuka obrolan untuk sekedar basa basi
Apalagi menjadikannya sebagai bahan bercandaan.

Stop body shaming.

Jaga lisanmu, jaga perasaan saudaramu..
Lebih baik diam atau memilih topik obrolan yang baik. .

Contoh body shaming yang sering didengar:
- Sekarang gendutan yah
- ko iteman sih sekarang?
- kurusan yah, banyak pikiran?
- lemaknya dimana-mana
- muka nya kenapa ko jerawatan?
- bla bla bla dan masih banyak lagi..
.
Saudaraku..
Apa manfaatnya untukmu mengomentari fisik orang lain?,
Cobalah untuk bersikap dewasa.

Salam ukhuwah dariku

Comments